Hiburan

Ada Suara Simone Inzaghi yang Hilang di Balik Kemenangan ke-100 Bersama Inter Milan

198
×

Ada Suara Simone Inzaghi yang Hilang di Balik Kemenangan ke-100 Bersama Inter Milan

Sebarkan artikel ini

DakiSemut.Co.Id – Inter Milan semakin tak terkejar di Liga Italia 2023-2024.

Pekan ke-30 Liga Italia ditutup dengan duel antara Inter Milan dan Empoli.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (1/4/2024) atau Selasa dini hari WIB, I Nerazzurri menang 2-0.

Dua gol kemenangan mereka masing-masing dilesakkan oleh Federico Dimarco (menit ke-5) dan Alexis Sanchez (81′).

Berkat tambahan 3 angka di kandang sendiri, Inter kini mengumpulkan 79 poin dari 30 pertandingan.

Mereka tetap menjaga jarak 14 poin dengan AC Milan di bawahnya dan semakin dekat untuk merengkuh scudetto.

Adapun laga kemenangan atas Empoli juga menjadi hasil yang istimewa bagi allenatore Inter, Simone Inzaghi.

Hebatnya, pencapaian itu secara resmi dilakoni hanya dalam 150 pertandingan di semua ajang kompetitif.

Sebagai catatan Inzaghi didapuk sebagai pelatih Inter sejak Juni 2021.

Ia direkrut dari Lazio seiring kepergian Antonio Conte.

Dianggap melanjutkan legasi Conte, Inzaghi berhasil mengembangkan taktik permainan yang dikenal sebagai “Inzaghiball”.

Di balik torehan istimewanya itu, Inzaghi justru bernasib apes selepas pertandingan kontra Empoli berakhir.

Ia harus kehilangan suaranya.

Hal itu terjadi setelah adik kandung Filippo Inzaghi itu terlalu bersemangat dalam berselebrasi merayakan kemenangan yang membuat suaranya hilang.

Sebagai gantinya, ia mengirim asisten pelatih, Massimiliano Farris, untuk memberikan wawancara pasca-laga.

Terkait kemenangan atas Empoli, Farris menjelaskan bahwa mobilitas dalam taktik menjadi kunci.

“Kami menetapkan ide dan partiturnya, tetapi kemudian tergantung pada para pemain untuk melakukannya dan mereka melakukannya dengan sangat baik.”

“Taktik bekerja dengan sangat baik, mobilitas para pemain bertahan kami.”

“Itu juga didukung dengan kemampuan para gelandang untuk menutup ruang ketika para pemain bertahan maju, itu semua adalah kerja sama tim,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *