DakiSemut.Co.Id – Cole Palmer kembali menunjukkan diri sebagai jimat bagi Chelsea.
The Blues memenangi pertandingan gila di pekan ke-31 Liga Inggris saat menjamu Man United di Stamford Bridge, Kamis (4/4/2024).
Kedua tim terlibat kejar-kejaran skor dalam drama berbalut 7 gol.
Chelsea sudah unggul 2-0 sebelum laga berumur 20 menit.
Tembakan Conor Gallagher dan eksekusi penalti Palmer menaklukkan Andre Onana lebih awal.
Man United bangkit dengan membalikkan kedudukan.
Brace Alejandro Garnacho dan sundulan Bruno Fernandes membuat tamu dari Manchester mengubah defisit 0-2 menjadi unggul 3-2.
Ketika laga kelihatannya bakal berakhir menyedihkan bagi Chelsea, tangis justru berpindah ke kubu tamu.
Diwarnai keputusan wasit menambah panjang waktu di masa injury time, saat itulah Palmer beraksi jadi penyelamat publik Bridge.
Pelanggaran Diogo Dalot yang dicap kontroversial terhadap Noni Madueke bebuah penalti kedua bagi Chelsea.
Tanpa salah, Palmer menyarangkan bola kembali untuk mengubah skor sama kuat.
Waktu menunjukkan menit ke-90+10 saat kedudukan imbang 3-3.
Hingga akhirnya gol penutup Palmer semenit kemudian membangkitkan The Blues dari maut.
Tembakan kaki kanannya usai menyambut korner Enzo Fernandez berbelok masuk ke gawang United karena membentur Scott McTominay.
Selebrasi membuncah karena Chelsea menyegel kemenangan 4-3 pada menit ke-90+11.
Soal kegilaan ini, Cole Palmer sendiri tak bisa banyak berkata-kata.
“Saya tidak tahu bagaimana Chelsea bisa comeback,” katanya di BBC.
“Skor 2-0 dan kami melakukan kesalahan bodoh. Ketika 8 menit ditambahkan, itu mengangkat semangat kami.”
“Pertandingan gila. Saya tak tahu apa yang harus dilakukan saat itu. Saya hanya berputar-putar ketika mencetak gol.”
“Ketika kami mencetak gol, pelatih bilang masih ada dua menit, ayo.”
“Kami berhasil melakukannya dan untunglah kami bisa mencetak gol.”
“Untuk dapat cetak gol pada menit terakhir itu rasanya gila.”
“Sungguh membingungkan,” ujarnya saat ditanya mengenai ukiran hattrick dalam partai ini.
Sekarang Palmer sudah mengoleksi 16 gol, setara dengan Mohamed Salah di Liverpool.
Mereka cuma terpaut 2 butir dari raja gol sementara, Erling Haaland.
Ada 7 dari 7 penalti yang sukses diubah Palmer menjadi gol.
Pelatih Mauricio Pochettino mengakui peran krusial pemuda 21 tahun itu bagi tim.
“Pengaruhnya luar biasa. Dia melakukan pekerjaan fantastis,” ujar Pochettino.
“Hari ini dia menunjukkan mentalitas dan kualitas,” imbuh si bos.