Hiburan

Dampak Liga 1 Ditunda, Bos Persebaya: Semua Sedang Tertekan Termasuk Shin Tae-yong

96
×

Dampak Liga 1 Ditunda, Bos Persebaya: Semua Sedang Tertekan Termasuk Shin Tae-yong

Sebarkan artikel ini

DakiSemut.Co.Id – Liga 1 sebenarnya baru akan memasukan pekan ke-31 pada awal April nanti.

Namun, kompetisi diputuskan ditunda demi kepentingan timnas U-23 Indonesia.

Skuad Garuda Muda akan menjalani pemusatan latihan mulai tanggal 1 April nanti.

Sementara itu, Piala Asia U-23 2024 akan bergulir mulai 15 Maret mendatang.

Ajang ini sebenarnya tidak masuk agenda FIFA dan klub memiliki hak untuk tidak melepas pemainnya.

Azrul Ananda menilai, sepak bola Indonesia dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

Posisi Shin Tae-yong, klub, dan PSSI dalam hal ini sama-sama memiliki tujuan khusus.

Semua pihak tentunya ingin agar sepak bola tanah air bisa berprestasi dan memberikan kebanggaan.

“Sukses tim nasional sepak bola Indonesia memang bukan emergency nasional, tapi mungkin tetap bisa dikategorikan kepentingan nasional.”

“Dalam konteks ini, sukses liga sepak bola Indonesia juga kepentingan nasional.”

Beban besar tentu saat ini ada pada posisi Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut akan mendapatkan tawaran kontrak baru saat membawa skuad Garuda Muda melaju jauh di Piala Asia U-23 mendatang.

Di sisi lain klub Liga 1 sedang berjuang untuk memperebutkan tiket ke Championship Series dan zona degradasi yang masih memanas.

Tentunya peserta kompetisi ingin semua pemain tetap berada di tim agar bisa berjuang maksimal.

“Shin Tae-yong sedang under pressure juga untuk meraih hasil terbaik.”

“Mungkin, dia sedang under pressure untuk mempertahankan pekerjaan, dengan target-target yang mungkin sudah dibahas di PSSI.”

“Pressure yang diturunkan ke seluruh barisan di bawahnya, termasuk para pemain. Dalam konteks ini, yang under pressure mungkin bukan hanya Shin.”

“Bahkan mungkin, Badan Tim Nasional mungkin lebih under pressure dari Shin Tae-yong,” lanjutnya.

Azrul melihat bahwa kondisi saat ini adalah ujian krusial untuk sepak bola Indonesia.

Mereka yang mengambil keputusan harusnya bisa lebih bijak dalam memutuskan sesuatu.

Apalagi, masalah ini memiliki dampak besar di ekosistem sepak bola tanah air.

“Untuk menuju lebih baik, semua pasti akan menghadapi ujian. Sekarang, kita kembali menghadapi ujian common sense (kewarasan?) menyikapi sepak bola Indonesia.”

“Dari level tertinggi, semua yang terlibat di dalamnya, hingga masyarakatnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *